CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 29 September 2008

Medan Peperangan Terbesar Sejagad Raya

Kepada siapa aku berteriak minta tolong?
Kepada siapa aku berharap?

Bagaimana aku dapat lepas dari kesesakan ini?
Tolonglah kawanmu ini dan bebaskanlah aku.
Bagaimana aku lepas dan merdeka?
Tolonglah kawanmu ini dan merdekakan pikiranku.
Ya, pikiranku..

Setelah hampir 2 dekade aku hidup dan tinggal di dunia ini,
masih belum juga kumengenalnya.
Masih belum juga kukenali penghuni dunia ini, manusia..
Dunia ini memang tidak mengenalku.
Aku tidak terkenal sama sekali.

Aku hanya pasir dari setitik pasir.
Aku hanya debu dari setitik debu.
Aku hanya liat dari setitik liat.
Siapa yang memandangku?
Siapa yang melihatku?
Siapa yang memerhatikanku?

Menangis aku di kamar tidurku berteriak minta tolong.
Tapi, tak satupun yang mendengarnya.
Tidak ada yang menghiraukan.

Aku lapar dan juga haus.

Ada dua hal di dunia ini: dikecewakan dan mengecewakan.
Banyak kali aku mendapat yang pertama.

Aku bukan manusia super yang bisa mengerjakan
segala sesuatu hanya seorang diri.
Siapa yang menolongku?
Tidak ada..
Oleh karena itu aku berteriak minta tolong.
Karena itulah menagis aku di kamar tidurku berteriak minta tolong.
Aku perlu bantuan dan pertolongan.
Bukan kritikan maupun cacian yang aku harapkan.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghargai orang lain.
Tapi, aku tidak dihargai.
Tapi, aku tetap berusaha ingin menghargai orang lain.
Terus menghargai walau tidak dihargai.
Tapi, aku tidak mau menjadi bodoh.
Itu yang mau aku perbuat.

Tidak ada waktu untuk berputus asa.
Bila hari ini belum berhasil, masih ada esok hari.
Bila hari ini belum bisa, suatu saat aku pasti bisa.
Yang penting terus mencoba dan mencoba.
Tanpa kenal lelah aku terus belajar dan mencoba.

Deklarasiku : "I will not fail!"

Percayalah.
Berharaplah
Itulah pekerjaan-pekerjaan yang bisa kulakukan.
Memiliki kepercayaan terhadap harapan.
Memiliki harapan akan kepercayaan.

Hidupku..
Badai dan ujian terus menerpanya tanpa henti.
Aku ingin menjadi seperti sebuah pohon.
Semakin tinggi, anginnya semakin besar.
Semakin rendah, hanya ada angin sepoi-sepoi.

Imanku..
adalah kekuatanku.
Pengharapanku..
adalah kekuatanku.
Kasihku..
adalah kekuatanku.

Untukmu,
serdadu kampus yang sedang berjuang
di medan peperangan terbesar sejagad raya